Monday, July 5, 2010

Etika bercinta dengan posisi 69


Aah, si angka ajaib paling seksi di dunia bercinta, 69. Saat aksi fellatio dan cunnilingus bertemu seperti ini, kebutuhan memberi dan menerima kedua belah pihak bisa terpenuhi di saat yang bersamaan. Boleh dibilang, ini servis oral yang penuh dengan bonus menyenangkan. Didesain untuk menghasilkan kenikmatan seksual secara serempak, banyak pasangan yang menjadikannya sebagi aksi erotis paling memuaskan.
Namun, beberapa yang lain justru merasa sebaliknya. "Salah satu kekhawatiran paling umum dari aksi 69 adalah terhambatnya proses timbal balik akibat kelewat terbuai oleh stimulasi pasangan." Ungkap Tracey Cox, penulis 'Supersex'. "Jika si dia tengah sibuk mengerahkan lidah dan mulutnya di bawah sana dan Anda hampir mencapai klimaks, sangat bisa dimengerti jika kepuasan si dia jadi terlupakan," tambah sang pakar seks. Ya, memang agak sulit untuk berkonsentrasi terhadap apa yang harus dilakukan dengan mulut Anda saat Miss Cheerful begitu dimanja di bawah sana.

Nah, itulah salah satu dari beberapa etika yang perlu diperhatikan. Bukan berarti aksi panas ini jadi suatu tugas berat. Justru posisi 69 adalah cara seru untuk menambah unsur nakal dan variasi pada kehidupan bercinta Anda dan si dia. Dengan beberapa penyesuaian mudah, tak susah untuk menguasainya, kok. Ayo, segera ambil posisi!

1. Bersih
Sama halnya dengan semua aksi sensual, terutama yang melibatkan stimulasi oral, penting untuk memastikan semua "peralatan" dalam keadaan bersih. Toh, lebih menyenangkan untuk mengarah ke selatan jika tetap bisa bernafas dengan lega tanpa aroma yang mengganggu.

"Anda bisa menjadikan aksi bersih-bersih sebagai salah satu bentuk foreplay," saran Ian Kerner, penulis 'Passionista: The Empowered Woman's Guide to Pleasuring a Man'. Giring si dia ke bawah pancuran lalu basuh dengan sensual area intim masing-masing secara bergantian. Kalian berdua dapat pemanasan yang seru, tubuh pun tercium serta terasa segar dan bersih. Siap untuk dilanjutkan ke menu utama!

2. Perhatikan makanan
Terkadang kunjungan ke kamar mandi saja belum cukup untuk menjamin misi seksi untuk saling menjamu dapat berjalan dengan mulus. Ingat, Anda menggunakan dua organ penting dalam aksi ini, tangan, dan mulut. Dua anggota tubuh sama yang digunakan saat makan. Jadi, bukan ide yang baik misalnya jika Anda mengiris-iris sambal lalu tak beberapa lama setelahnya menjamah-jaman Mr Happy.

Begitu juga saat makan hidangan yang ekstra pedas. Percaya deh, keduanya mengakibatkan sensasi terbakar yang tak diharapkan. Jika memang berniat untuk membumbui posisi 69 ini, coba es batu. Kulum air yang membeku tersebut di mulut masing-masing saat turun ke bawah untuk menambahkan intensitas sensasi baru.

3. Jangan lupakan dia
Ini dia yang tadi sempat dibahas. Akibat terlalu nikmat, dunia seakan menjadi begitu cerah sampai-sampai yang tadinya adalah aksi 69 berubah menjadi hanya cunnilingus, alias lepas tangan (atau lepas mulut lebih tepatnya,ya?). Ingat, ini perhelatan ranjang yang sifatnya timbal balik.

Tak adil bila salah satu pihak mulai kelewat berkonsentrasi dalam menerima stimulasi dan mengabaikan performa yang diharapkan. Jika ini menjadi masalah yang cukup sulit untuk dilakukan, disarankan untuk saling mempraktekkan seks oral secara terpisah sehingga si dia bisa mendapatkan perhatian Anda seutuhnya. Ini adalah etika 69 paling mendasar.

4. Jangan merambah ke "akses" belakang
Kenyataannya, posisi ini memberikan akses mudah untuk menjelajahi organ vital dan area di sekelilingnya. Namun, sudah termasuk dalam etika dari posisi panas ini untuk tahu betul bahwa kedua belah pihak sudah menentukan batasan yang tak boleh dilewati. Tanpa diskusi atau kesepakatan sebelumnya, main-main ke area belakang bisa menjadi sesuatu yang sangat tidak nyaman.

Hal ini sama-sama berlaku buat wanita maupun pria. Unsur kejutan dalam bentuk seperti ini tak selamanya bisa diterima dengan baik di tengah jalan. Bahkan, bukan tak mungkin Anda bisa mengalami akhir yang prematur dari aksi yang sebenarnya seru ini.

5. Awasi reaksi pasangan
Anda memang punya misi untuk memberikan kepuasan seksual yang tak terhingga buat si dia. Dan setelah membaca etika ketiga tadi, Anda berniat untuk total dalam melakukannya. Walaupun begitu, jangan terlampau fokus. Tak tersedianya celah untuk melihat wajah pasangan saat berada jauh di bawah, kerap kali membuat Anda lupa diri.

Awasi reaksi yang dilakukan si dia untuk memastikan Anda sama-sama mendapat apa yang diharapkan dari aktivitas erotis ini. Dengarkan tanda-tanda kepuasan, seperti erangan atau napas yang berat. Luangkan juga waktu untuk melemparkan pertanyaan singkat yang hanya butuh jawaban ya atau tidak, "lebih cepat?", "lebih keras?" atau "lagi?".(waspada.co.id)

0 comments:

Template by : kendhin x-template.blogspot.com